Selasa, 29 Mei 2012 - 0 komentar

Gerimis Senja

Dalam resah aku menanti,
Dentang waktu yang tak kunjung berlalu.
Diam dalam gelisah.
Akhirnya kususuri jalan setapak,
Hingga kutemui sebuah mimpi di ujung hati.
Detik berlalu....
Dan tetesan air langit perlahan basahi bumi.
Cahaya kian pudar,
Hilang dari hadapku.
Kurebahkan diri pada bumi,
Berharap rengkuh hangat peluknya.
Cahaya tak lagi bersinar,
Pergi tinggalkan rindu di hati.
Debar resah....
Aku masih di sini menyimpan sejuta asa tapi dia tiada.
Di gerimis senja bulan Mei....
Andai dia tahu,
Asa rinduku sebanyak gerimis yang tercurah itu,
Dan hatiku senja sesenja langit sore waktu itu.
Kini, hanya ada air mata menetes dalam senja rinduku.

0 komentar:

Posting Komentar